Unsur-unsur kimia dikelompokkan berdasarkan sifat suatu zat, dimana sifat zat terbagi menjadi 2 yaitu sifat kimia dan sifat fisika.
- Sifat Kimia yaitu menjelaskan bagaimana suatu zat bereaksi dengan zat lain, menghasilkan produk. Suhu saat terjadi reaksi Serta jumlah panas yang dihasilkan pada saat reaksi zat dengan zat lain.
- Sifat Fisika yaitu menjelaskan bentuk fisik zat, warna, massa jenis, kelenturan, nomor atom, titik leleh, titik didih, dan lain-lain.
A. PENGELOMPOKKAN UNSUR KIMIA BERDASARKAN KEMIRIPAN SIFAT ZAT
Antoine Lavoisier mengelompokkan 33 unsur ke dalam 4 kelompok berdasarkan sifat kimianya. yaitu sebagai berikut :
B. PENGELOMPOKKAN UNSUR KIMIA BERDASARKAN MASSA ATOM
1. Triade Dobereiner
Setelah John Dalton (1803) mengumumkan teori atom yang berisi :
a). Semua zat terdiri atas atom yang tidakbe dibagi lagi.
b). Semua atom dalam suatu unsur memiliki massa dan sifat yang sama.
c). Unsur yang berbeda memilki atom yang berbeda jenisnya dan berbeda massanya.
d). Atom tidak bisa dihancurkan, tetapi susunannya dapat berubah karena suatu reaksi kimia.
Dengan diketahuinya massa suatu atom, unsur-unsur kimia mulai dikempokkan berdasarkan massa atom. Johann Dobereiner, mengelompokkan unsur-unsur kimia ke dalam suatu kelompok yang terdiri atas 3 unsur yang sifatnya sama (Triade).
2. John Oktaf Newlands
3. Tabel Periodik Mendeleev
Unsur-unsur dikelompokkan ke dalam 8 kolom dan 12 baris. Unsur-unsur 1 kolom dan 1 baris mempunyai sifat kimia yang mirip.
Pada tabel tersebut, mendeleev menyediakan kotak kosong untuk unsur-unsur menurut dugaannyaakan ditemukan kemudian. Unsur tersebut diberi nama eka-alumunium (sekarang : Galium), eka-boron (sekarang : skandium), eka silikon (sekarang : Germanium).
4. Tabel periodik Mayer
Unsur-unsur kimia dalam tabel periodik meyer disusun berdasarkan kenaikan massa atom secara vertikal. Unsur-unsur yang sifatnya mirip ditempatkan dalam baris yang sama.
C. PENGELOMPOKAN UNSUR KIMIA BERDASARKAN NOMOR ATOM
1. Tabel periodik Moseley
Henry Moseley, meneliti hubungan antara sifat suatu atom dan jumlah protonnya (nomor atom) menggunakan spektroskopi sinar-X. Hasil plot frekuensi sinar-X dan kenaikan nomor atom disusun dalam bentuk tabel periodik seperti berikut :
2. Tabel periodik Modern
Dengan ditemukannya unsur transuranium oleh Glen Seaborg (nomor atom 94-102) kemudian unsur-unsur ditempatkan pada garis baru maka tabel periodik modern berubah menjadi berikut :
D. PENGGOLONGAN UNSUR DALAM TABEL PERIODIK MODERN
Sistem
Periodik tersusun
dari:
- Jalur-jalur vertikal (baris), unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat serupa ditempatkan pada satu lajur tegak disebut Golongan.
- Jalur-jalur horizontal (kolom), unsur-unsur berdasarkan pada kenaikan massa atom relatifnya disebut Periode.
1. Golongan
*Sistem
Periodik terdiri
atas 18 kolom
vertikal.
*Unsur-unsur
yang mempunyai elektron
valensi sama
ditempatkan pada
golongan yang
sama.
*Untuk
unsur-unsur golongan
A sesuai dengan
letaknya dalam
sistem periodik.
Nomor
Golongan = Jumlah Elektron Valensi
2. Periode
Periode adalah
lajur-lajur
horizontal pada tabel
Periodik. SPU
modern terdiri atas
7 periode. Tiap-tiap periode menyatakan
jumlah/banyaknya kulit atom unsur-unsur yang menempati periode-periode
tersebut. Jadi,
Nomor
Periode = Jumlah Kulit Atom.
E. HUBUNGAN KONFIGURASI ELEKTRON DENGAN SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)
1. Nomor
periode sama
dengan jumlah
kulit.
2. Nomor
golongan sama
dengan jumlah
elektron valensi
(khusus golongan
utama).
Letak
unsur
dalam
sistem periodik dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi elektronnya, atau sebaliknya, konfigurasi elektron dapat ditentukan berdasarkan letak unsur dalam sistem periodik.
F. SIFAT PERIODIK UNSUR
Sifat Periodik
adalah sifat
yang berubah secara
beraturan sesuai
dengan kenaikan
nomor atom, yaitu dari
kiri ke
kanan dalam
satu periode
atau dari
kiri ke
kanan dalam
satu golongan.
Jari-jari Atom
1. Jari-jari Atom
- Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan semakin banyak pula jumlah kulit elektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya. Jadi dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar.
- Dalam satu periode (dari kiri kekanan) nomor atomnya bertambah yang berarti semakin bertambah muatan inti, sedangkan jumlah elektronnya tetap sehingga menyebabkan semakin kecilnya jari-jari atom. Jadi dalam satu periode (dari kiri ke kanan) jari-jari atomnya semakinkecil.
2. Energi Ionisasi
- Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom disebut energi ionisasi.
- Unsur-unsur yang segolongan, energi ionisasi makin ke bawah makin kecil karena gaya tarik inti makin melemah.
- Unsur-unsur yang seperiode, energi ionisasi pada umumnya makin ke kanan makin besar karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
3. Afinitas Elektron
- Energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom menerima elektron disebut afinitas elektron.
- Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semakin kecil dan gaya tarik inti terhadap elektron semakin besar. Maka afinitas elektron semakin besar.
- Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari makin besar sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil. Maka afinitas elektron semakin kecil.
4. Elektronegatifitas
- Kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lainnya disebut elektronegatifitas.
- Faktor yang mempengaruhi elektronegatifitas adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari atom.
- Unsur-unsur yang segolongan, keelektronegatifan makin bawah ke makin kecil, karena gaya tarik menarik inti makin melemah.
- Unsur-unsur yang seperiode, keelektronegatifan makin ke kanan makin besar.
G. KESIMPULAN
Dalam satu golongan dari atas ke bawah
1. Afinitas
Elektron semakin
kecil.
2. Jari-jari
atom semakin besar.
3. Energi
Ionisasi semakin
kecil.
4. Elektronegatifitas
semakin kecil.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan
1. Jari-jari
atom semakin kecil.
2. Afinitas
Elektron semakin
besar.
3. Energi
Ionisasi semakin
besar.
4. Elektronegatifitas
semakin besar.
Sekian dan terima kasih, semoga bermanfaat :)
Sangat bermanfaat :)
BalasHapus